foto passempe didesa pinceng pute
berbagai cara dan tradisi untuk menyambut pesa panen raya pada bulan syawal, dikabupaten bone sulawesi selatan.
salah satu tradisi yang dilakukan adalah massempe atau aksi duel tarung bebas yang mengandalkan kekuatan tendangan kaki yg dilakukan dua pria yang berusaha menjatuhkan lawan dengan menggunakan tendangan.
warga didesa pinceng pute kecamatan ajangale kabupaten bone, sulawesi selatan.
tradisi masempe digelar setiap tahunnya untuk menyambut pesta panen pada bulan syawal,
bagi warga bugis acara tradisi tersebut terbilang unik karena bertarung menggunakan kekuatan kaki saling tendang hingga peserta mengalami luka maupun cidera, namun diantara mereka tidak ada yg dendam setelah selsai massempe.
ratusan warga bahkan ribuan warga yg hadir membuat sebuah lingkaran ratusan manusia, yg juga sebagai arena massempe. bisanya dilakukan dilapangan dusun riattang simpang desa pinceng pute atau didekat baruga pinceng pute pas depan mesjid besar di dusun kampung alau desa pinceng pute.
tradisi tahunan warga ini tradisi massempe bagi warga bugis merupakan momen merupakan momen menarik yg selalu dinanti nantika bagi warga bugis di setiap tahunnya.
sekalian sebagai ajang silaturahmi dengan warga desa lainya seperti dari desa welado, solo , pompanua, sulilie, kampiri, telle, opo, timurung, leppangeng, laponrong, tabba-e, uloe, tawaroe, dan dari desa desa lainya yg tidak saya sebutkan.
sebelum melakukan massempe terlebih dahulu para peserta mengintari area passempe untuk mencari lawan yg sesua-i sambil menepuk nepuk pahanya (maja) sambil menunggu orang yg (mappale).
satu persatu peserta bertarung satu persatu lawan.
dalam pertarungan ini peserta hanya mengandalkan kaki dan tak boleh menggunakan tangan, duel yg berlangsung yg dipandu oleh dua wasit atau lebih.
menariknya sering sekali penonton merangsek dan salin ingin mendahulu-i mau menononton ditempat terdepan jadi sering sekali menyusahkan panitia panitia adat yg bertugas.
tradisi ini juga memiliki aturan tersendiri yaitu jika passemppe melanggarnya maka passemppe tersebut tidak akan dimainkan lagi sampai acara ini selesai dilakukan.
petarung ini tidak mendapatkan hadia dari panitia tapi petarung memiliki kebanggan tersendiri setelah tampil memperlihatkan ketangkasanx didepan ratusan warga.
menurut saya ekhy kedda :pesta adat ini merupakan salah satu warisan nenek moyang yang kita harus lestarikan.
inilah video acara adat di desa pinceng puteklik disini untuk liat video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar